Sep 26, 2017

Dirdik KPK Aris Budiman Laporkan Koordinator ICW

Sumber: liputan6 "Nafiysul Qodar"





ICW
Koordinator ICW Donal Fariz.

Polisi telah meningkatkan status laporan Direktur Penyidikan (Dirdik) KPK Brigjen Pol Aris Budiman, terkait konten program di Kompas TV. Namun polisi memastikan, pihak terlapor dalam perkara ini bukanlah Kompas TV.

"Kita tidak punya masalah dengan Kompas. Laporan Mas Aris adalah melaporkan Donal Fariz," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metri Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamarta di kantornya, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Donal Fariz yang merupakan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) menjadi pihak terlapor, lantaran menyampaikan informasi yang diduga bermuatan fitnah dan pencemaran nama baik terhadap Aris. Saat itu, Donal wawancara dalam sebuah program di Kompas TV.

"Karena Donal Fariz telah menyampaikan hal-hal yang menurut Mas Aris tidak benar," ucap dia.

Dalam waktu dekat, polisi akan memanggil dua jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono dan Rosiana Silalahi, untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Keduanya dijadwalkan diperiksa Jumat 29 September mendatang.

"Pihak-pihak Kompas itu kita butuhkan keterangannya untuk memberikan kesaksian," kata Adi.

Meski sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan, polisi belum meningkatkan status Donal Fariz sebagai tersangka. Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti sebelum dilakukan gelar perkara.

"Kamu kan butuh keterangan, yang mana dari keterangan itu bisa memberikan gambaran yang jelas, apakah unsur delik Pasal 310 (KUHP) itu terpenuhi," Adi menandaskan.





Sumber: liputan6 "Nafiysul Qodar"

Labels:

Densus Tangkap 6 WNI Diduga Terafiliasi

Sumber: liputan6 "Hanz Jimenez Salim"





WNI terkait ISIS
Ilustrasi (Istimewa)

Datasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri menangkap enam Warga Negara Indonesia (WNI), yang diduga berafiliasi dengan kelompok teror ISIS. Mereka diamankan setelah dideportasi pemerintah  Turki.

Keenam WNI tersebut adalah Iskandar Hidayat Essaray (27), Andi M Fadhly Nasrullah (20), Taqiyuddin Ahmad Siswanti (19), Sayful Qital (20), Jaka Ramadhan (20), dan Muhammad Dziya Ulhaq (19).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, keenam WNI itu tba di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis 21 September lalu.

"Mereka kemudian diamankan dan dibawa ke Maki Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, dengan dikawal Tim Densus 88 Antiteror," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 26 September 2017.

Setyo menjelaskan, kenam terduga jaringan ISIS ini juga sudah diperiksa penyidik Densus 88 Antiteror. Usai diperiksa, mereka akan dibawah ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC), Kementrian Sosial.

"Untuk keenamnya masih di Kelapa Dua saat ini, dan besok rencana akan dibawah ke RPTC Kemensos, Setyo menandaskan.





Sumber: liputan6 "Hanz Jimenez Salim"

Labels: